Jempol: Kalau sebagai sarana ibadah, bagi kami tentu pasti. Tapi masalahnya....
Malaikat: Masalahnya apa?
Jari Tengah: Aku heran, kenapa kami seolah-olah bergerak sendiri. Kadang-kadang di luar kesadaran kami. Kami bergerak meng-KLIK” doa-doa yang aku anggap bagus. Aku “KLIK” artikel, hadis, ayat
Al-Quran, dan semua hal yang belum tentu kami suka, tetapi kami harus meng-KLIK.
Jempol: Iya begitu. Aku yang paling capek. Orang yang konon merasa memiliki aku, selalu meng-KLIK doa di FB melalui keypad handphone.
Telunjuk: Aku juga sering pakai laptop dan PC.
Malaikat: Ooooh. Ini kebanyak Jamaah Facebook toh?
Kelingking: Ea...ea...ea...
Malaikat: Sudah ikuti saja apa kemauannya. Tapi, jangan lupa kebiasaan tasbihmu. Jadikan gerakanmu itu sebagai media untuk beribadah kepada Allah.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis dan Kelingkin menjawab dengan kompak: Ea...
Malaikat: Nah begitu.
Jempol: Tapi, sebenarnya siapa yang memerintahkan kami untuk bergerak?
Telunjuk: Iya, kami semua merasakan, seolah-olah digerakkan oleh sesuatu. Kalau digerakkan untuk meng-KLIK hal-hal yang baik nggak apa-apa. Tapi, kadang kita meng-KLIK gambar porno. Hehehe
Jari Tengah: Mau tidak mau kita kan ketularan getahnya.
Kelingkin: Kita jadi ikut menyaksikan. Hehehe. Bukan ngintip. Tapi, kita memang disitu.
Jempol: Jadi bagaimana? Kami harus bagaimana?
Malaikat: Tenang...Jalankan saja peran kalian. Lalu, berdoalah semoga orang yang konon merasa memiliki jari kalian bisa sadar. Yang menggerakan mereka adalah hatinya, baik sadar maupun tidak sadar.
Telunjuk: Iya kami tetap bertasbih dan berdoa. Kami juga tahu tugas kami nanti sebagai saksi atas apa yang dilakukan manusia di dunia.
Kelingking: Kami sadar itu. Semoga hati manusia tergerak pada hal-hal yang baik.
Telunjuk: Tapi, apa mungkin dengan meng-KLIK “LIKE” atau “SUKA” atau mengetik kata “AMIIN” di sebuah posting doa di Facebook, lalu manusia dapat pahala? Dianggap sebagai kebaikan? Akan
dikabulkan?
Malaikat: Itu bukan urusan kalian! Kamu pikir, siapa yang menggerakkan hati mereka?
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis sepakat menjawab: Allah...
Malaikat: Nah, mungkin juga awalnya dengan meng-KLIK suka atau mengamini doa. Lalu, getar hatinya dalam hati mengingat Allah secara sembunyi-sembunyi. Hati manusia, siapa yang tahu?
Kelingking: Benar!
Telunjuk: Apakah bisa dikatakan sebagai pahala hanya sekedar amin dan dikabulakan doanya?
Malaikat: Itu urusan Allah. Implikasi kesadaran batin manusia bisa melalui banyak hal. Hari ini, besok, minggu depan, bulan depan, bisa jadi efek kesadarannya muncul. Begitu juga efek dan
implikasi sebuah ilmu, kadang dia tidak berimplikasi secara langsung.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis menjawab: EA....EA....EA....
Malaikat: Bisa jadi, melalui pergaulan di FB yang positif, mereka bisa belajar, beribadah, bersosialisasi, membantu orang, saling menasihati, berbagi ilmu dan sebagainya. Dan, bukan hanya
jari yang mempunyai peran. Mata, telinga, tangan, hidung, perut dan sebagainya. Mereka menjalankannya.
Jempol: Uang buat beli pulsa juga punya peran ya? Hehehe
Malaikat: EA....EA...
Malaikat: Masalahnya apa?
Jari Tengah: Aku heran, kenapa kami seolah-olah bergerak sendiri. Kadang-kadang di luar kesadaran kami. Kami bergerak meng-KLIK” doa-doa yang aku anggap bagus. Aku “KLIK” artikel, hadis, ayat
Al-Quran, dan semua hal yang belum tentu kami suka, tetapi kami harus meng-KLIK.
Jempol: Iya begitu. Aku yang paling capek. Orang yang konon merasa memiliki aku, selalu meng-KLIK doa di FB melalui keypad handphone.
Telunjuk: Aku juga sering pakai laptop dan PC.
Malaikat: Ooooh. Ini kebanyak Jamaah Facebook toh?
Kelingking: Ea...ea...ea...
Malaikat: Sudah ikuti saja apa kemauannya. Tapi, jangan lupa kebiasaan tasbihmu. Jadikan gerakanmu itu sebagai media untuk beribadah kepada Allah.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis dan Kelingkin menjawab dengan kompak: Ea...
Malaikat: Nah begitu.
Jempol: Tapi, sebenarnya siapa yang memerintahkan kami untuk bergerak?
Telunjuk: Iya, kami semua merasakan, seolah-olah digerakkan oleh sesuatu. Kalau digerakkan untuk meng-KLIK hal-hal yang baik nggak apa-apa. Tapi, kadang kita meng-KLIK gambar porno. Hehehe
Jari Tengah: Mau tidak mau kita kan ketularan getahnya.
Kelingkin: Kita jadi ikut menyaksikan. Hehehe. Bukan ngintip. Tapi, kita memang disitu.
Jempol: Jadi bagaimana? Kami harus bagaimana?
Malaikat: Tenang...Jalankan saja peran kalian. Lalu, berdoalah semoga orang yang konon merasa memiliki jari kalian bisa sadar. Yang menggerakan mereka adalah hatinya, baik sadar maupun tidak sadar.
Telunjuk: Iya kami tetap bertasbih dan berdoa. Kami juga tahu tugas kami nanti sebagai saksi atas apa yang dilakukan manusia di dunia.
Kelingking: Kami sadar itu. Semoga hati manusia tergerak pada hal-hal yang baik.
Telunjuk: Tapi, apa mungkin dengan meng-KLIK “LIKE” atau “SUKA” atau mengetik kata “AMIIN” di sebuah posting doa di Facebook, lalu manusia dapat pahala? Dianggap sebagai kebaikan? Akan
dikabulkan?
Malaikat: Itu bukan urusan kalian! Kamu pikir, siapa yang menggerakkan hati mereka?
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis sepakat menjawab: Allah...
Malaikat: Nah, mungkin juga awalnya dengan meng-KLIK suka atau mengamini doa. Lalu, getar hatinya dalam hati mengingat Allah secara sembunyi-sembunyi. Hati manusia, siapa yang tahu?
Kelingking: Benar!
Telunjuk: Apakah bisa dikatakan sebagai pahala hanya sekedar amin dan dikabulakan doanya?
Malaikat: Itu urusan Allah. Implikasi kesadaran batin manusia bisa melalui banyak hal. Hari ini, besok, minggu depan, bulan depan, bisa jadi efek kesadarannya muncul. Begitu juga efek dan
implikasi sebuah ilmu, kadang dia tidak berimplikasi secara langsung.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis menjawab: EA....EA....EA....
Malaikat: Bisa jadi, melalui pergaulan di FB yang positif, mereka bisa belajar, beribadah, bersosialisasi, membantu orang, saling menasihati, berbagi ilmu dan sebagainya. Dan, bukan hanya
jari yang mempunyai peran. Mata, telinga, tangan, hidung, perut dan sebagainya. Mereka menjalankannya.
Jempol: Uang buat beli pulsa juga punya peran ya? Hehehe
Malaikat: EA....EA...